Mengobati Autokorelasi dengan Regresi Dinamis
Salah satu
masalah yang kerap muncul ketika menerapkan model regresi pada data runtun
waktu (regresi time series) adalah terlanggarnya asumsi klasik bahwa residual
tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri (serial-correlation).
Kondisi ini mengakibatkan standard error
koefisien regresi yang diestimasi dengan metode least squares (LS) tidak lagi valid. Konsekuensinya, kesimpulan
yang dibangun berdasarkan pengujian hipotesis pada estimasi koefisen regresi,
baik uji parsial (uji-t) maupun uji simultan (uji-F), bakal menyesatkan.
Tulisan singkat
ini mengulas salah satu solusi yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah
tersebut, yakni model regresi dinamis. Model regresi ini pada dasarnya mengasumsikan
bahwa struktur autokorelasi pada residual dapat dimodelkan dengan Autoregressive
Moving Average (ARMA) proses. Penentuan spesifikasi model ARMA untuk residual
dapat ditentutukan dengan mengamati plot ACF dan PACF (correlogram) residual
hasil estimasi persamaan regresi.
Dalam prakteknya,
penentuan spesifikasi model ARMA yang sesuai untuk residual dilakukan secara
coba-coba hingga model yang dihasilkan terbebas dari autokerelasi.
Contoh sederhana
dari model regresi dinamis adalah ketika residual pada persamaan regresi diasumsikan
megikuti proses AR (1) seperti berikut:
Kondisi di atas
mengakibatkan model regresi tidak lagi linear dalam parameter. Hal ini dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
Karena itu, model
regresi dengan residual yang mengikuti proses ARMA harus diestimasi dengan metode
non-linear least squares. Dengan
menggunakan E-views, estimasi dengan NLS dapat dilakukan seperti berikut:
Estimasi model
regresi dinamis juga dapat dilakukan dengan menerapkan metode Maximum
Likelihood (ML estimation). Pembahasan mengenai estimasi model regresi dinamis
dengan menerapkan MLE di R dapat dibaca pada tautan berikut: https://otexts.com/fpp2/regarima.html
Referensi:
Hyndman, R.J.,
& Athanasopoulos, G. (2018). Forecasting: principles and practice, 2nd
edition, OTexts: Melbourne, Australia. OTexts.com/fpp2
R. Carter
Hill, William E. Griffiths, Guay C. Lim.
(2016). Principles of Econometrics, 4th Edition, Wiley.
Selamat siang Pak,
BalasHapusSaya David, saat ini sedang bertugas di BPS Kaur. Saya mengetahui bahwa OLS intinya adalah meminimalisir error dari hasil estimasi. Namun, saya masih bingung filosofi dari MLE. Bisakah dijelaskan tentang MLE, mengapa lebih efisien dibanding OLS, dan apakah ada metode estimasi selain OLS dan MLE
Terima kasih